Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

2018-03-20

Kebiasaan-kebiasaan Buruk Apa Yang Bisa Menghambat Keberhasilan Belajar Bahasa Mandarin

 
Banyak kebiasaan buruk yang menghambat proses belajar sehingga membuat kita gagal dalam belajar Bahasa Mandarin sampai berhasil. Kebiasaan buruk ini harus kita buang jauh-jauh, kalau kita ingin sukses dalam belajar. Kebiasaan buruk ini amat lazim dimiliki oleh para pelajar dan orang-orang di zaman sekarang, baik yang berbakat dan pintar maupun yang kurang berbakat dan bodoh.

Apa saja sih kebiasaan buruk itu? Coba kita introspeksi diri, apakah kita memiliki kebiasaan-kebiasaan seperti di bawah ini :

Malas:
 
Biasanya godaan terbesar bagi para pelajar adalah rasa malas. Malas adalah penyebab kegagalan nomor satu dalam studi. Percuma Anda berbakat dan pintar kalau Anda malas belajar. Jangan pikir sifat malas itu hanya menjangkiti orang yang bodoh saja, yang pintar juga bisa tertular. Jadi hati-hati. Memang kadang kita bisa juga merasa jemu, lelah atau bete dalam belajar. Ini manusiawi. Semua orang pernah mengalami hal ini. Solusinya adalah, kalau sudah merasa bete, istirahatkanlah dulu sejenak otakmu sampai rasa betenya hilang, baru lanjut lagi. Lawanlah perasaan malas ini dengan mengingat-ingat kembali apa motivasi belajar kita sebenarnya. Kalau sudah ingat, camkan di hatimu, katakan dalam hati, bahwa Saya bisa dan Saya harus berhasil! Kalau tekadmu kuat, maka perasaan malas ini akan berangsur-angsur lenyap.

Senang dengan budaya jalan pintas:
 
Apa itu budaya jalan pintas? Budaya jalan pintas adalah suatu kebiasaan mau hasil besar tapi tidak mau bersusah payah atau cape-cape berusaha dalam mengerjakan sesuatu.  Maunya cepat hasil tapi tidak mau usaha, tidak mau pusing-pusing, tidak mau repot-repot, tidak mau susah-susah, tidak mau banyak mikir, dsb. Adalah suatu hal yang mustahil, kesuksesan bisa datang tanpa kerja keras. Belajar pun juga begitu. Tidak ada jalan pintas. Belajar itu butuh effort dan hasilnya tidak bisa instan. Butuh pengorbanan. Belajar mandarin itu butuh waktu yang cukup panjang. Adalah mustahil kalau bisa selesai belajar hanya dalam beberapa bulan saja. Tidak ada paket kilat dalam belajar. Dan memang tidak bisa dipaket-paketin. Jadi jangan percaya kalau ada penawaran paket kilat yang bisa selesai hanya dalam beberapa bulan, dengan jaminan bisa lancar bicara.  Justru sebaliknya, semakin lama Anda belajar, Anda akan semakin pandai. Semakin bertambah kosa kata Anda, semakin mahir Anda bicara. 

Sayang sekali, tapi kelihatannya orang zaman sekarang lebih menghargai segala sesuatu yang cepat, yang banyak, yang gampang, yang bagus yang bisa diperoleh dengan biaya atau pengorbanan yang seminim mungkin, dan hmm... kalau bisa gratis lebih bagus! Di zaman sekarang, orang tidak lagi menghargai proses. Karena proses itu banyak membuang waktu. Dan orang tidak suka yang lama-lama. Orang juga kurang mementingkan mutu. Karena mau membuat sesuatu yang bermutu itu prosesnya panjang dan butuh banyak pengorbanan. Nah, lihat kan? Lagi-lagi proses dan waktu! Makanya, jangan heran jika orang yang gagal itu lebih banyak dibandingkan dengan yang berhasil. Penyebabnya hanya satu, yaitu tidak mau berkorban!

Masih ingat dengan hukum tabur dan tuai? Makin banyak Anda Menabur, semakin banyak pula Anda menuai. Semakin keras Anda belajar, semakin cepat pula Anda berhasil. Kuncinya hanya satu, yaitu siapkah Anda untuk berkorban?

Hanya mau belajar bicara saja:
 
Yang penting bisa bicara, sudah cukup. Benarkah anggapan ini, hanya belajar bicara saja sudah cukup? Seseorang baru bisa dikatakan sudah berhasil menguasai Bahasa Mandarin, apabila dia sudah menguasai 4 pilar, yaitu bicara - mendengar, baca - tulis, ejaan Pinyin - pelafalan serta kosa kata - tata bahasa. Ibarat mobil dengan 4 buah ban. Mobil ini tidak bisa jalan, jika bannya tidak lengkap. Kalau kita cuma mau belajar bicara saja tanpa belajar yang lainnya, maka kita hanya dapat 1 pilar. Kalau hanya 1 ban  saja, mobil itu tidak ada gunanya. 

Tapi di masyarakat kita banyak yang seperti ini. Katanya belajar membaca dan menulis itu susah, jadi cukup belajar bicara saja. Ini seperti orang yang buta huruf, karena tidak bisa membaca dan menulis. Jika keadaannya seperti ini, yah apa mau dikata? Semuanya kembali lagi pada yang belajar, adalah hak mereka mau belajarnya sampai ke tingkat apa. Kalau sudah merasa cukup hanya dengan bicara saja, yah terserah. Tapi Saya menyayangkan hal ini, karena belajar mandarinnya jadi tidak lengkap dan belum bisa dikatakan berhasil. 

Sudah terbiasa santai:
 
Sekali lagi bahwa belajar mandarin itu perlu effort yang keras. Banyak orang yang menyerah di tengah jalan, karena kaget ternyata belajar mandarin itu tidak mudah. Dikiranya gampang seperti belajar bahasa Inggris, ternyata ribet banget ya? Sebenarnya, bukannya ribet, tapi yang belajar itu sudah terbiasa santai. Jadi kalau susah sedikit lantas pusing. Kalau mau berhasil berusahalah, jangan santai-santai. Kalau belajarnya terlalu santai, maka cepat pula lupanya. Terlampau santai membuat kita jadi cepat lupa. Karena otak kita tidak  dibiasakan untuk bekerja. Bagi yang sudah terbiasa santai, sebaiknya belajar asah-asah otaknya. Latihlah otakmu dengan menghafal kosa kata. Latihlah secara konsisten. Solusi untuk mengatasi cepat lupa hanyalah dengan cara rajin-rajin mengasah otak.

Terlalu menggampangkan segala sesuatu:
 
Tidak semua hal bisa kita gampangkan. Tidak semua hal bisa dilakukan dengan gampang. Belajar mandarin sudah tidak gampang, digampangkan lagi. Jadi terbayang tidak hasilnya? Sebaliknya, kita harus lakukan banyak persiapan. Siapkan hati dan pikiran. Juga persiapan mental. Karena arena 'pertarungan' kita bukanlah medan yang lunak, melainkan keras dan penuh tantangan.

Demikianlah sedikit sharing dari Saya. Semoga para pelajar bisa mengambil manfaat dari tuisan ini. Sehingga hasil belajar kita menjadi efektif.



Sumber Gambar: https://sogou.com
 
 
********

No comments:

Post a Comment