Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

2019-11-16

Belajar Idiom Belalang Mengincar Tonggeret 螳螂捕蝉

Belalang Mengincar Tonggeret - 螳螂捕蝉 

Pada zaman Musim Semi – Musim Gugur, Raja Wu memutuskan untuk menyerang Negeri Chu.

Suatu hari Raja Wu berkata kepada Menteri-Menterinya:
 
Siapa pun tidak bisa menghalangi keputusanku. Yang mencoba menghalangi, akan kuhukum mati !

Ada seorang Perwira Muda ingin mencoba membujuk Raja. Perwira ini mengeluarkan sebuah katapel. Dia berjalan mondar-mandir di belakang Taman Istana.

Raja Wu terheran-heran melihatnya, lalu menghampirinya sambil bertanya:
 
 Anda sedang apa di bawah pohon? Lihat bajumu sampai basah kena embun.

Sang Perwira menjawab:
 
Baginda, lihatlah ! Di atas pohon ada seekor Tonggeret. Ia bersiul-siul di atas ranting yang tinggi. Tapi Ia tidak tahu bahwa ada seekor Belalang di sampingnya yang sedang mengincarnya. Tapi si Belalang juga tidak sadar, bahwa di belakangnya juga ada seekor Burung Kepodang sedang menjulurkan leher untuk menerkamnya ! Tapi Burung ini juga tidak tahu, bahwa aku sedang membidiknya dengan katapel. Ketiga ekor binatang ini hanya memikirkan keuntungan yang nampak di depan mata, tapi justru tidak mempedulikan bahaya yang sedang mengancam di belakangnya !

Mendengar perkataannya, mendadak Raja Wu tersadar. Baginda mengangguk-anggukkan kepala dan membenarkan pernyataan sang Perwira.

Akhirnya Raja Wu mengurungkan niatnya untuk menyerang Kerajaan Chu.


Apa makna dari idiom ini?


螳螂捕蝉
螳螂捕蟬
Táng láng bǔ chán
Dibaca: thang lang pu chan
Belalang Mengincar Tonggeret


Maknanya:

Hanya memikirkan keuntungan di depan mata, tanpa mempedulikan akibat yang akan ditanggung kemudian.


Sumber Gambar: 成语故事


********




2019-10-06

Tahukah Anda Ada Berapa Macam Teh Tiongkok Dan Apa Saja Teh Yang Terkenal di Tiongkok

Teh Tiongkok 

Berdasarkan cara pembuatannya, Teh Tiongkok dapat dikategorikan sbb.:

TEH HIJAU (绿茶):

Teh jenis ini tidak ada fermentasi. Saat diseduh, warna air teh dan daun tehnya tetap hijau. Makanya disebut teh hijau. Teh kategori ini ada beberapa jenis yang bermutu tinggi. Teh ini diberi nama sesuai dengan nama tempat penghasil teh tersebut. Seperti misalnya, Hangzhou Longjing (杭州龙井), Dongting Biluochun (洞庭碧螺春), Huangshan Maofeng (黄山毛峰), Lushan Yunwu (庐山云雾). Semua ini adalah merek-merek teh yang terkenal.

TEH WULONG (青茶):

Teh Wulong disebut juga ‘Daun Teh Berpinggiran merah’, karena fermentasi hanya terjadi di bagian pinggir dari dauh teh, sedangkan bagian tengahnya tidak. Teh jenis ini yang bermutu tinggi ada cukup banyak. Daerah penghasil teh jenis ini terutama ada di bagian tenggara dari negeri Tiongkok, yaitu di Fujian, Taiwan dan Guangdong. Teh jenis ini diberi nama berdasarkan jenis dari pohon tehnya. Seperti misalnya, Teh Wulong (乌龙茶), Tie Guanyin (铁观音), Shuixian (水仙), dsb.

TEH HITAM (红茶):

Teh jenis ini merupakan hasil dari fermentasi. Saat diseduh, air teh dan daun tehnya akan berubah menjadi warna merah. Makanya disebut dengan teh hitam. Teh jenis ini adalah teh yang sering kita minum sehari-hari. Juga merupakan teh yang sering diminum oleh orang-orang Eropa. Daun tehnya digiling sampai halus. Diminum dengan tambahan gula dan susu.

Demi kebutuhan pasar, teh jenis ini juga diproduksi di Tiongkok. Salah satu yang paling terkenal adalah Teh hitam merek Anhui Qimen (安徽祁门) dari provinsi Anhui.

Lalu apa yang dinamakan dengan Teh Kembang? Teh Kembang merek apa yang terkenal?

Teh kembang merupakan salah satu jenis dari teh hitam. Teh ini diolah dari kembang harum. Tingkat kepekatan dan keharuman teh sangat dipengaruhi oleh waktu dan tingkat kemekaran kembang saat dipetik.

Keistimewaan dari teh jenis ini adalah aromanya yang pekat dan rasanya yang menyegarkan. Ada aroma teh juga ada wangi kembang. Yang termasuk teh jenis ini adalah, Teh Melati (Jasmine Tea) - 茉莉花茶, Teh Chloranthus (Teh Bunga Mutiara)- 珠兰花茶, Teh Grapefruit (Teh Yuja) atau Citron Tea - 柚子花茶, Teh Toi Toi (Orange Blossom Tea) - 玳玳花茶, dsb.

Daerah penghasil utama teh jenis ini adalah di provinsi Fujian, Zhejiang, Jiangsu, Anhui, Sichuan, dsb.

Nah, Anda suka minum teh jenis yang mana?
 
 
Sumber Foto: https://google.com



********





2019-09-14

Tahukah Anda Darimana Asal Usul Festival Kue Bulan 中秋节 Dan Sejak Kapan Orang Tionghoa Mulai Makan Kue Bulan

Kue Bulan Atau Moon Cake

Ada 3 buah kisah legenda yang berhubungan dengan Perayaan Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur.

Yang pertama adalah kisah legenda Kaisar Tang Ming Huang berpesiar ke Istana Rembulan. 
 
Ceritanya begini:

Pada pertengahan Musim Gugur, Kaisar Tang Ming Huang atau Tang Xuan Zong dari Dinasti Tang sedang menikmati malam purnama bersama Selir kesayangannya, Yang Gui Hui.

Luo Gong Yuan, seorang Menteri Utamanya yang konon adalah seorang Pendeta Dao () melemparkan sebatang tongkat. Tongkat itu kemudian berubah menjadi sebuah jembatan raksasa berwarna perak. Lalu Luo Gong Yuan menemani Kaisar berpesiar ke Istana Rembulan melalui jembatan tersebut.

Setelah peristiwa ini, di kalangan rakyat muncul kebiasaan menikmati malam purnama pada pertengahan musim gugur (中秋).

Yang kedua adalah kisah legenda Chang E terbang ke bulan. 
 
Legenda ini lebih terkenal dan tersiar secara luas. Ceritanya begini:

Hou Yi (yang dikenal sebagai Ksatria Pemanah Matahari) meminta Pil Hidup Abadi dari tempat Wang Mu Niang Niang. Ia ingin menikmati pil tersebut bersama Isterinya, Chang E agar mereka bisa hidup abadi selamanya.

Akan tetapi, tanpa sepengetahuannya diam-diam Chang E malah menghabiskan pil tersebut sekaligus. Setelah meminum pil tersebut, tubuh Chang E mendadak menjadi ringan dan di luar kendalinya, tubuhnya malah terbang ke bulan.

Semenjak itu, saat bulan lagi purnama, biasanya tepat pada pertengahan musim gugur, di kalangan rakyat akan melakukan perayaan untuk menyembah dan menyembahyangi Chang E (yang kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan).

Yang ketiga, berkenaan dengan waktu dan musim, ada orang yang beranggapan, 中秋 -  Zhong Qiu adalah hari untuk bersembahyang dan menyembahi rembulan.

Pada Zaman Musim Semi – Musim Gugur, di kalangan rakyat sudah ada kebiasaan untuk bersembahyang dan menyembahi rembulan.

Sampai pada Zaman Dinasti Wei – Jin, barulah ada kegiatan menikmati malam purnama.

Karena kegiatan ini berlangsung pada pertengahan musim gugur, maka perayaan ini dinamakan 中秋– Zhong Qiu atau Festival Pertengahan Musim Gugur.

Lalu, sejak kapan orang Tiongkok mulai makan kue bulan?

Di akhir masa Dinasti Yuan, kehidupan rakyat sangat menderita karena banyak pejabat pemerintah yang bejat dan korup.

Pada masa itu, muncul seorang Pahlawan yang bernama Zhang Shi Cheng yang bercita-cita ingin menggulingkan kekuasaan pemerintahan Mongol (Dinasti Yuan).

Zhang Shi Cheng merencanakan pemberontakan terhadap pemerintah Mongol dengan melakukan aksi penggalangan kekuatan rakyat secara diam-diam.

Ia mengajak rakyat untuk memberontak dengan menyelipkan secarik kertas yang bertuliskan pesan-pesan rahasia ke dalam sejumlah kue agar dibaca oleh rakyat.

Kertas itu berbunyi:
 
Bunuh Si Kepang, tumpas Dinasti Yuan, tgl 15 bulan 8, Semua beraksi!
 
Karena orang Mongol mengepang rambutnya, maka mereka di sebut dengan Si Kepang. Kertas itu lalu disebarluaskan lewat kue dari satu orang ke orang lainnya.

Saat 中秋– Zhong Qiu tiba, rakyat mulai merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan memakan kue-kue tersebut. Rakyat melihat tulisan pada kertas di dalam kue-kue tersebut. Maka pecahlah pemberontakan untuk menggulingkan Dinasti Yuan.

Walaupun Zhang Shi Cheng tidak berhasil menjadi Kaisar, karena yang berhasil menjadi Kaisar adalah Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Mingakan tetapi demi mengenang jasa Zhang Shi Cheng, rakyat mengabadikan hari makan kue tersebut sebagai hari makan kue bulan yang disebut juga ‘Festival Kue Bulan.’ Semenjak itu pula, kebiasaan makan kue bulan menjadi sebuah tradisi yang berkembang sampai dengan sekarang.

Ada yang menganggap, bahwa kebiasaan makan kue bulan bukan cuma ada pada masa Dinasti Ming saja.

Pada zaman Dinasti Song, Su Dong Po, Sastrawan terkenal dari Dinasti Song pernah menuliskan sebuah puisi yang berkaitan dengan kue bulan. Cuplikannya seperti ini:
 
Kue kecil seperti bulan, dalamnya renyah dan manis.
 
Kue berbentuk bulat seperti bulan inilah yang dinamakan kue bulan. Dalamnya renyah dan manis, ini menggambarkan isi dari kue bulan tersebut.

Tanggal 15 Agustus itu mengacu pada kalender Tionghoa (Kalender tani atau kalender bulan), maka kalau mengacu pada kalender gregorian (kalender internasional) yang dipakai di dunia sekarang, maka Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur akan jatuh pada minggu kedua bulan September  sampai dengan minggu pertama bulan Oktober.
 
 
Sumber Foto: https://google.com
 
 
********









2019-09-02

Tahukah Anda Darimana Asal Usul Teh Dan Sejak Kapan Orang Tiongkok Mulai Minum Teh

Teh Tiongkok Dan Poci Teh

Teh berasal dari Negeri Tiongkok. Semua orang tahu itu. Sebenarnya lafal kata Tea dalam Bahasa Inggris itu hampir mirip-mirip dengan lafal kata Teh pada zaman Tiongkok Kuno (termasuk lafal dari Bahasa Daerahnya).

Teh berasal dari daerah di sekitar Tiongkok Bagian Tengah, Tiongkok Bagian Tenggara dan Tiongkok Barat Daya. Terutama di kawasan sekitar Yun Nan. Sampai sekarang masih sering ditemukan sejumlah tanaman teh yang umurnya sudah sangat tua.

Pada zaman Dinasti Qin dan Dinasti Han, teh sudah dijadikan sebagai minuman obat. Dari sini kita menjadi tahu, bahwa sejarah Orang Tiongkok minum teh sudah ada 2.000 tahun lebih.

Sampai dengan zaman Dinasti Tang, teh sudah tidak lagi dijadikan sebagai minuman obat, melainkan sudah berubah menjadi bahan minuman yang dinikmati oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Orang Tionghoa mempunyai sebuah peribahasa yang berbunyi:
 
 开门七件事, , , , , , ,
 
Yang bermakna: 
 
7 jenis kebutuhan pokok yang selalu harus ada dalam kehidupan sehari-hari, yakni kayu bakar, beras, minyak, garam, kecap, cuka dan teh.
 
Jadi teh disejajarkan dengan bahan-bahan kebutuhan pokok seperti kayu bakar, beras, minyak dan garam.

Dari sini kita tahu, bahwa betapa berartinya teh bagi masyarakat Tiongkok dan betapa teh memiliki kedudukan yang sangat  penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa.


Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi 
 
 
********






2019-08-05

Sekilas Tentang Dunia Blogger


Sahabat mandarin,

Tidak banyak yang tahu, bahwa aku, selain berprofesi sebagai seorang Penerjemah, Guru, Penulis Buku, aku juga seorang Blogger (Penulis Blog).

Kali ini, aku ingin bercerita sedikit tentang kesibukanku sebagai seorang Blogger.

Apa itu Blogger? Sampai sekarang belum banyak yang tahu apa sebenarnya Blogger itu.

Kalian tentu lebih mengenal YOUTUBER atau VLOGGER. Padahal BLOGGER itu setali tiga uang dengan YOUTUBER atau VLOGGER. Kalau Vlogger itu medianya Channel. Blogger itu medianya Blog. Vlogger mengeluarkan konten berupa video. Blogger mengeluarkan konten berupa tulisan. Vlogger menyiarkan informasi, Blogger pun menerbitkan informasi.  Jadi kalian sama-sama mendapatkan informasi, baik dari Vlogger maupun dari Blogger. Yang memiliki keahlian di bidang teknologi menawarkan informasi lewat channelnya. Yang memiliki keahlian menulis menawarkan informasi lewat blognya.

Aku menjadi Blogger baru sekitar setahun. Blog aku yang pertama adalah sebuah Blog Mandarin. Kalian sudah kuperkenalkan dengan Blog aku ini selama aku mengajar Bahasa Mandarin. Blog Mandarin ini juga sebagai media aku untuk memperkenalkan jasa-jasa aku di bidang mandarin.

Selain Blog Mandarin ini, aku masih memiliki 3 buah Blog yang lain. 1 Blog tentang Film, 1 Blog tentang Gaya Hidup dan 1 Blog tentang Travelling. Karena kesibukan, yang aktif baru 2 Blog saja, yaitu 2 Blog yang pertama. Ke-4 buah blog ini merupakan gambaran, cerminan, citra, identitas dan personaliti dari sang penulis blog, yaitu aku. Jadi untuk mengenal siapa aku, kalian tinggal membaca Blog aku saja, kalian akan tahu sendiri.

Kenapa aku membuat dan menulis Blog?

Karena aku suka menulis...

Bagi aku, tulisan itu adalah olahan jiwa, hiburan batin, refleksi diri, cerminan hati, mata nurani, dan masih banyak lagi....

Bahkan katanya, menulis itu obat atau terapi yang bisa menyembuhkan, katanya....

Yang jelas, banyak info yang bisa dibagikan lewat tulisan. Menulis bisa memupuk kebiasaan untuk berbagi kepada sesama. Berbagi itu artinya membantu orang. Ada kebahagiaan dalam berbagi. Kesuksesan sejati adalah berbagi, itu menurut para pakar motivasi. Iya juga yah..

Di sini aku tidak akan bercerita tentang ilmu Blogging, karena aku bukanlah pakar dalam bidang ini. Yang jelas, aku mau utarakan di sini, bahwa Blogging itu banyak manfaatnya bagi kita. Bagi yang ingin belajar menulis, bisa memulai dengan Blogging. Nanti ilmu menulismu akan berkembang dengan perlahan-lahan.

Bagi aku, Blogging itu dokumentasi dari pengalaman hidup yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Siapa pun bisa menjadi Blogger, asalkan mau belajar. Tidak sulit kalau mau belajar, asal ada niat saja sudah cukup. Pilihlah tema yang kau kuasai dalam Blogging. Kalau aku sih menulis Blog yang berkaitan dengan hobi. Dengan begitu, aku tidak akan pernah kehabisan ide dalam menulis.

Oke, ini sekilas cerita tentang Blogging...

Lalu contoh Blog-nya seperti apa, Laoshi?

Oh iya. Ini aku perkenalkan. Ha ha...Blog-nya masih amatir, maklum belum pakar-pakar amat dalam membuat Blog.

Ini Blog tentang film yang aku buat, link-nya di sini:

SMART Moviegoers

Silahkan bagi yang menyukai dunia perfilman, yang hobi menonton, yang senang membaca review tentang film-film yang sedang beredar atau pun yang sekedar mau baca-baca, boleh mampir-mampir ke sini.

Ini namanya Movie Blogger, yaitu Blogger yang khusus menulis tentang dunia perfilman. Nah, bagi yang kepingin menjadi Movie Blogger atau yang ingin belajar menulis review tentang film, boleh belajar di Blog aku ini.

Oke, segini dulu infonya, nanti kalau Blog aku yang lain sudah launching, akan aku perkenalkan lagi.

Terima kasih bagi yang mau berkunjung....!



Sumber Foto: https://sogou.com



********