Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

2018-07-30

Penerjemah Profesi Yang Masih Disepelekan


Menjadi penerjemah itu tidak gampang. Menjadi penerjemah itu butuh bakat. Menjadi penerjemah itu butuh keahlian khusus yang tidak semua orang bisa miliki. Menjadi penerjemah itu tidak sekedar mengalihkan bahasa. Menjadi penerjemah itu butuh ketekunan. Menjadi penerjemah itu butuh kesabaran yang tinggi. Apalagi mau menjadi penerjemah yang baik dan profesional lebih susah lagi. Syaratnya lebih banyak dan lebih sulit. Menjadi penerjemah itu perlu belajar terus-menerus. Yang tidak suka belajar, jangan harap bisa menjadi penerjemah yang baik. Banyak yang mau coba belajar, akan tetapi di tengah jalan sudah bosan atau menyerah. Jadi memang jadi penerjemah itu susah.

Kesimpulannya adalah tidak semua orang bisa menjadi penerjemah, walaupun punya niat !

Belajar untuk menjadi penerjemah itu juga butuh effort yang tinggi. Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi penerjemah dokumen, penerjemah adalah satu-satunya profesi yang punya kesempatan untuk bisa mempelajari semua bidang ilmu secara luas. 

Menjadi penerjemah dokumen, membuka kesempatan kita untuk mempelajari semua bidang ilmu secara spesifik. Dokumen yang kita terjemahkan bersumber dari berbagai bidang ilmu. Ada bisnis, pertambangan, power plant, akuntansi, keuangan, medikal, agama, film, game, buku fiksi, perkapalan, dsb. Misalnya kalau kita sedang menerjemahkan dokumen bisnis, sekalian juga kita bisa belajar tentang bisnis dan istilahnya. Demikian juga misalnya kalau kita menerjemahkan dokumen pertambangan, kita juga sekalian bisa memahami seluk beluk tentang pertambangan dan istilahnya. 

Kesimpulannya, profesi penerjemah itu kaya akan ilmu, loh. Itu kalau profesi ini benar-benar ditekuni dengan serius.

Jadi menjadi penerjemah itu adalah sebuah kebanggaan. Makanya, sebagai penerjemah kita harus menghargai profesi kita. Profesi kita bukan profesi sembarangan yang bisa disepelekan begitu saja. Selayaknya kita menghormati dan menghargai profesi kita. Orang lain saja mau menjadi penerjemah juga belum tentu bisa. Masa kita yang sudah jadi penerjemah meremehkan profesi kita sendiri?

Ironisnya, di kalangan para penerjemah sendiri ada juga yang masih tidak merespek profesinya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan sikapnya dan  tindakannya yang cenderung mencoreng reputasinya sendiri serta mencemarkan citra terhormat dari seorang penerjemah. 

Contohnya seperti apa?

Banyak ! 

Mengenakan tarif penerjemahan yang  super murah meriah demi menarik klien. Menerima job murah dengan mengejar target penerjemahan dengan bergadang setiap malam. Mengiyakan target waktu penerjemahan yang tidak wajar dan tidak manusiawi demi uang. Merayu klien dengan iming-iming waktu penyelesaian yang super cepat tapi dengan kualitas penerjemahan yang super buruk. Tidak perduli dengan kualitas penerjemahan, yang penting banyak klien. Membagi-bagikan pekerjaan kepada rekan penerjemah yang lain demi mengejar target, sehingga didapat hasil berupa satu dokumen lima otak!

Apa yang dimaksud dengan satu dokumen lima otak?

Ilustrasinya begini:

Karena waktu yang mepet, pekerjaan itu dibagikan kepada 5 orang penerjemah untuk mengerjakannya. 5 orang mengerjakan 1 dokumen. 5 orang berarti 5 otak. 5 orang penerjemah dengan otak dan tingkat keahlian yang berbeda-beda, dengan integritas yang berbeda pula, mengerjakan 1 dokumen yang sama. Jadi kalau ada 1 orang yang pintar, 1 orang yang lumayan pintar dan 2 orang yang bodoh. Anda bisa bayangkan, hasil terjemahan seperti apa yang bisa diperoleh? 5 orang penerjemah dengan 5 istilah yang berbeda untuk 1 kata. Padahal katanya cuma satu, tapi istilahnya bisa ada 5. Karena dokumen itu dikerjakan oleh 5 orang ! Mana mungkin sama istilahnya!

Kalau anda menjadi klien dari penerjemah itu, bingung tidak anda membaca hasil terjemahan dari dokumen anda? Pasti anda bingung. Sekali baca saja, sudah ketahuan pekerjaan itu dikerjakan secara keroyokan. Karena target yang mepet, hasil terjemahan itu tidak ada editing lagi. Seharusnya mesti disunting dulu, kalau mau baik hasilnya. Tapi karena waktunya mepet, bagaimana mau disunting? Lagipula siapa yang mau menyunting? Tidak ada! 5 orang penerjemah itu hanya bertanggungjawab atas hasil penerjemahannya masing-masing. Siapa yang perduli hasil terjemahan orang lain?

Kalau hasil terjemahannya seperti itu, apakah klien itu masih mau memberi pekerjaan lagi? 

Jelas tidak! 

Bagaimana dengan reputasi para penerjemah itu? 

Jelas, di mata klien buruk image-nya!

Akan tetapi para penerjemah itu tidak perduli, karena bagi mereka yang penting mereka bisa mendapat job dan uang. Lain-lainnya itu tidak penting! 

Inilah yang penulis maksud dengan satu dokumen lima otak. Paham?

Sikap dan tindakan seperti inilah yang akan mencoreng citra terhormat dari seorang penerjemah. Seorang penerjemah yang baik dan profesional tidak akan melakukan hal seperti ini. Yang mau berbuat seperti ini adalah penerjemah yang tidak menghargai profesinya. Istilahnya penerjemah abal-abal. 

Sayang sekali, di dunia ini banyak penerjemah abal-abal yang seperti ini !

Inilah salah satu sebab kenapa sampai sekarang profesi penerjemah masih banyak disepelekan orang. Jangankan orang awam, si penerjemah sendiri meremehkan profesinya sendiri. Jadi bagaimana orang lain bisa menghargai anda, kalau anda sendiri tidak menghormati dan menghargai profesi anda!

Sebab lain masih banyak, kenapa profesi penerjemah masih belum dihargai dengan selayaknya. Selain kelakuan para penerjemah abal-abal yang merusak citra penerjemah, di masyarakat kita sendiri juga masih banyak yang menganggap, bahwa profesi penerjemah itu kerjanya hanya sekedar mengalihkan kata-kata saja. Jadi di mata mereka, menerjemah itu bukanlah pekerjaan yang sulit-sulit amat. Bahkan anggapan mereka, di google translate saja juga bisa kok. Yah, itu anggapan masyarakat awam yang kurang mengerti tentang seluk-beluk pekerjaan penerjemah. 

Padahal pekerjaan penerjemah itu sebenarnya bukanlah sekedar mengalihkan arti dari kata-kata saja, melainkan yang tepat sebenarnya adalah menerjemahkan dan menyampaikan arti, maksud dan isi dari sebuah dokumen dengan mengalihkannya ke dalam bahasa yang lain secara benar dan tepat, agar si pembaca bisa memahami apa isi dari dokumen yang diterjemahkan itu. Jadi bukan sekedar mengalihkan arti dari kata-kata saja. 

Jadi inilah tugas dan fungsi dari seorang penerjemah. Dia harus bisa menyampaikan maksud dan isi dari dokumen itu secara tepat dan akurat lewat hasil penerjemahannya itu. Kalau dia tidak bisa menerjemahkannya secara akurat dan tepat, maka dia bukanlah seorang penerjemah yang baik.

Jadi sulit tidak menjadi seorang penerjemah yang baik?

Sulit !

Yang bilang itu gampang, pasti dia penerjemah abal-abal. Karena penerjemah abal-abal itu bekerja tidak pakai riset. Mereka tidak mau bersusah payah menghabiskan waktu mereka untuk riset mencari mana istilah-istilah yang tepat untuk pekerjaannya. Karena untuk melakukan itu, perlu waktu yang tidak sedikit. Kalau pekerjaannya lama, mereka takut ditolak oleh klien dan takut tidak mendapat uang. Jadi ujung-ujungnya uang lagi...uang lagi....! 

Sampai sekarang persepsi masyarakat kita masih banyak yang seperti ini. Jadi biar ada daya upaya untuk mengangkat harkat dan martabat penerjemah, akan tetapi hasilnya masih belum terasa dan tampak.

Sedih juga melihat kondisi seperti ini. Tapi yah apa boleh buat, memang keadaannya seperti ini sekarang. 

Yang bisa penulis lakukan hanyalah berusaha bekerja dengan sebaik mungkin, berusaha menjaga reputasi dan nama baik, berusaha meyakinkan perusahaan bahwa dengan target waktu dan tarif yang wajar, mereka bisa mendapatkan hasil penerjemahan yang baik dan berkualitas. Penulis berusaha menunjukkan dan membuktikan bahwa profesi penerjemah adalah profesi yang layak untuk dihormati, dihargai dan tidak boleh disepelekan begitu saja. Hanya ini yang bisa penulis lakukan.

Penulis hanya bisa menghimbau kepada semua rekan penerjemah. Bekerjalah dengan integritas dan tunjukkanlah kepada klien dan perusahaan, bahwa kita bukanlah penerjemah yang boleh disepelekan. Hanya dengan cara ini, mungkin suatu saat profesi penerjemah bisa naik ke tingkat yang lebih terhormat. Bisa dihargai dengan selayaknya seperti misalnya, profesi dokter, pengacara, konsultan, geologist, pilot pesawat, CFO, CEO dan profesi-profesi lainnya yang lebih dihargai di masyarakat. 

Dengan fenomena seperti ini,  wajar saja sekarang banyak juga penerjemah yang punya profesi lain. Misalnya, bekerja di perusahaan sembari menyambi sebagai penerjemah. Menurut penulis, hal ini sah-sah saja. Penulis sendiri mendukung upaya seperti ini. Kenapa tidak? Selagi profesi penerjemah belum mendapatkan tempat yang layak di masyarakat, kenapa tidak mencoba profesi  yang lain, kalau mampu?  

Banyak yang bisa dilakukan oleh penerjemah. Selain bisa bekerja di perusahaan, penerjemah juga bisa mengajar, mendirikan sekolah atau kursus, menulis buku sesuai dengan keahliannya, menjadi dosen, bahkan menjadi pengusaha kecil-kecilan. Apa pun bisa dicoba dan digeluti asalkan positif. Akan tetapi, ingatlah tetap menjadi penerjemah yang baik, profesional dan berintegritas !

Penulis percaya, di masyarakat kita masih banyak penerjemah-penerjemah yang baik dan berintegritas. Penulis juga yakin, bahwa suatu saat fenomena ini bisa berubah. Karena zaman juga terus-menerus berubah. Penulis percaya, walau bagaimana pun, yang akan tetap dipakai terus adalah orang yang senantiasa menjunjung integritas dalam bekerja.

Selamat berjuang para penerjemah !



Sumber Gambar: https://sogou.com
 
 
 
********

2018-07-28

Bagaimana Memilih Media Pembelajaran Bahasa Mandarin Yang Paling Tepat

 
Sekarang media pembelajaran bahasa mandarin kian banyak dan beragam. Kalau dulu orang belajar bahasa mandarin hanya lewat bantuan guru. Belajarnya bisa di sekolah, les privat, bimbingan belajar, tempat kursus dan perguruan tinggi. Sekarang zaman sudah semakin maju. Ilmu pengetahuan semakin berkembang. Teknologi juga semakin canggih. Tidak mengherankan kalau sekarang media pembelajaran bahasa mandarin juga semakin banyak dan beragam. Zaman sekarang banyak orang belajar lewat media internet (modul berbentuk video,blog tutorial, upload postingan di sosial media, les online, dsb.).

Bagi yang ingin belajar bahasa mandarin tentu ingin memilih media belajar yang terbaik, di mana dia bisa mendapatkan manfaat yang optimal. Lantas bagaimana cara mendapatkan manfaat yang optimal itu? Tentu saja kita harus pandai menentukan pilihan mana yang paling tepat untuk kita. 

Akan tetapi, karena awam, banyak yang bingung media mana yang harus dia pilih untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Untuk itulah penulis membuat tulisan ini. Diharapkan setelah membaca tulisan ini, para pelajar bahasa mandarin sudah bisa menentukan pilihannya, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang mereka miliki.

Pilihlah:

Perguruan Tinggi, jika Anda:
  • Ingin berkarir di bidang bahasa mandarin (misalnya ingin menjadi Penerjemah, Guru, Sekretaris/PA, Ekspor-Impor, Purchasing, dsb di perusahaan yang menggunakan  bahasa mandarin dalam aktivitasnya sehari-hari).
  • Benar-benar serius untuk menekuni bahasa mandarin demi sebuah target tertentu, terlepas dari mau berkarir atau tidak.
  • Memiliki dan sanggup mengeluarkan dana besar untuk belajar. 
  • Mementingkan ijasah/diploma/sertifikat bahasa mandarin. 
  • Ingin mendapatkan gelar di bidang ini.
  • Orang yang tekun belajar dan siap bekerja keras serta rela berkorban untuk mencapai cita-cita.
  • Tidak bisa belajar sendiri.
Tempat kursus, jika anda: 
  • Motivasi belajar bukan untuk berkarir
  • Tidak ada target tertentu dalam belajar (belajar dengan santai).
  • Memiliki dana yang terbatas untuk belajar.
  • Ijasah/sertifikat boleh ada boleh tidak (tidak penting).
  • Tidak mementingkan gelar.
  • Bukan orang yang tekun dalam belajar.
  • Tidak bisa belajar sendiri.
Les Privat (offline/online) atau Bimbingan Belajar, jika anda:
  • Motivasi belajar bukan untuk berkarir.
  • Tidak ada target tertentu dalam belajar (belajar dengan santai).
  • Memiliki dana yang terbatas untuk belajar.
  • Tidak perduli ijasah/sertifikat.
  • Tidak perduli gelar.
  • Bukan orang yang tekun dalam belajar.
  • Tidak bisa belajar sendiri.
  • Ingin belajar dengan dibimbing secara eksklusif.
Internet (sosial media, youtube atau Blog), jika anda: 
  • Motivasi belajar bukan untuk berkarir.
  • Tidak ada target tertentu dalam belajar (belajar dengan santai).
  • Tidak punya dana sama sekali untuk belajar (Hanya sanggup belajar gratis).
  • Tidak perduli ijasah/sertifikat.
  • Tidak perduli gelar.
  • Bisa orang yang tekun belajar, bisa juga tidak.
  • Bisa belajar sendiri tanpa guru. 
  • Tidak punya waktu belajar yang tetap/terikat (hanya bisa belajar dengan  waktu yang fleksibel).
Anda bisa belajar melalui media apa saja. Anda bisa sukses belajar lewat media apa pun, asal anda belajarnya kencang!

Keberhasilan anda dalam belajar bukan ditentukan oleh jenis media yang anda pilih, ada tidaknya ijasah, ada tidaknya gelar, berapa banyak biaya yang anda keluarkan, lamanya anda belajar, reputasi dari tempat belajar anda, cakap tidaknya guru yang membimbing atau modul pelajaran yang anda ikuti, melainkan bergantung pada diri anda sendiri, yaitu keseriusan, usaha dan ketekunan anda.

Jadi jangan heran, kalau anda gagal karena usaha anda tidak kencang! Di dalam tulisan-tulisan penulis sebelumnya, penulis sudah sering mengingatkan tentang hal ini. Jadi harap diperhatikan ekstra keras soal ini!

Semoga tulisan ini bisa membantu anda semua dalam memilih media pembelajaran yang cocok untuk anda masing-masing. Anda bisa pertimbangkan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anda. 

Tapi media hanyalah media. Andalah pemeran utamanya!

Selamat belajar!
 
 
 
Sumber Gambar: https://sogou.com



********

2018-07-26

Mengapa Seorang Penerjemah Profesional Harus Belajar Terus-menerus

 
Kedengarannya aneh! Kok sudah jadi penerjemah profesional, masih harus belajar terus-menerus? Memangnya masih kurang ahli sampai perlu belajar lagi? Belajar sampai kapan baru bisa selesai? Tidak lelah belajar terus?

Anda, para penerjemah tentu pernah ditanya sama orang awam pertanyaan-pertanyaan di atas. Terus bagaimana kalian menjawab dan menyikapinya? 

Bingung mau jawab apa? Risih ditanya seperti itu? Atau merasa terintimidasi oleh pertanyaan-pertanyaan tersebut, lalu merasa malu dan akhirnya jadi berhenti belajar? 

Semoga tidak terjadi hal seperti itu! Jangan sampai deh !

Para penerjemah, jangan sampai anda terintimidasi dengan pertanyaan-pertanyaan di atas. Seorang penerjemah yang mau menjadi profesional justru perlu untuk terus-menerus belajar. 

Kenapa?

Kalau anda mau menjadi penerjemah profesional, anda harus belajar menerjemahkan semua bidang ilmu sebanyak mungkin. Karena anda  menerjemahkan semua bidang, untuk itulah anda perlu belajar terus.

Kalau anda merasa tidak perlu belajar lagi, maka keahlian anda akan mandek sampai di situ saja.  Apalagi kalau anda jarang menerjemah, lama-lama anda bisa lupa banyak kosa kata. Bahkan yang gampang pun, anda bisa tidak ingat lagi. Makanya, anda harus belajar terus agar ilmu anda tidak hilang.

Para penerjemah mandarin, anda tentu tahu, betapa cepat lupanya kita, kalau kita sudah lama tidak menerjemah. Belajar mandarin itu tidak gampang, jadi lupanya juga cepat, kalau jarang dipakai.

Menjadi penerjemah adalah cara keren agar bahasa mandarin kita tidak lenyap. Inilah keuntungannya kalau kita menjadi penerjemah. Jadi jangan sia-siakan ilmu kita, hanya karena malu dikatai orang belajar terus-menerus. Cuekin saja orang-orang itu, karena mereka itu orang awam yang tidak mengerti keadaan kita. 

Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kita perlu belajar terus adalah demi mempertahankan profesionalitas dari profesi kita.

Lalu apa lagi manfaat yang lain dari belajar terus-menerus?

Misalkan anda seorang penerjemah buku. Suatu hari anda disuruh menerjemahkan dokumen kedokteran. Karena anda merasa anda hanyalah seorang penerjemah buku fiksi, anda lalu menolak pekerjaan tersebut, karena anda merasa itu bukan bidang penerjemahan anda. 

Ada biro penerjemahan yang testimoni begini, seorang penerjemah harus menerjemahkan sesuai dengan bidang yang dia kuasai atau menerjemahkan sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Seorang penerjemah tidak bisa menerjemahkan bidang lain diluar keahliannya. Bidang yang tidak dikuasainya, jangan diterima, karena nanti hasil terjemahannya bisa tidak oke. 

Sekilas pendapat di atas kedengarannya benar dan masuk akal. Tapi apakah asumsi seperti ini benar adanya?

Tidak! Asumsi ini salah!

Justru seorang penerjemah yang mau menjadi profesional harus berani menerima bidang penerjemahan yang lain, kalau anda mau maju !

Tapi, bagaimana? Aku kan belum pernah menerjemahkan bidang kedokteran? Aku juga tidak tahu banyak istilah kedokteran. Nanti hasil terjemahanku jelek. 

Para penerjemah, jangan kalian takut. 

Sekarang kan sudah jaman internet. Segala macam info, pengetahuan, berita, ilmu bisa kita dapatkan dengan bantuan internet. Syaratnya hanyalah adanya kemauan untuk mencari saja. Asal ada kemauan untuk mencari, anda bisa menemukan banyak sekali istilah dari bidang ilmu yang anda terjemahkan. Memang usaha ini perlu waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Akan tetapi, percayalah kalau anda tekun dan gigih mencari, anda akan menemukan apa yang anda butuhkan. 

Banyak situs-situs dari luar negeri yang bisa kita temukan di internet berkaitan dengan istilah-istilah penerjemahan bidang ilmu tertentu. Bahkan semua bidang ilmu bisa kita temukan di internet istilahnya. Yang diperlukan di sini adalah kejelian kita untuk bisa memilah-milah mana istilah yang tepat mana yang tidak. Kalau anda sudah punya jam terbang yang banyak, anda pasti bisa memilih dan menentukan mana istilah yang paling tepat. 

Kesimpulan dari uraian di atas adalah dengan kita mau belajar terus-menerus, kita bisa menemukan istilah-istilah dari semua bidang ilmu yang kita terjemahkan. Keren bukan? 

Dan kalau anda konsisten melakukan hal seperti ini, dalam beberapa tahun saja, anda sudah bisa menjadi penerjemah dokumen yang handal di segala bidang ilmu yang anda terjemahkan. Worth it, bukan?

Jadi, janganlah anda malu, kalau orang awam mengejek anda, seorang penerjemah yang masih terus belajar !  

Sebaliknya, anda harus bangga, bahwa dengan belajar terus-menerus, bidang apa pun bisa anda terjemahkan. 

Manfaat lainnya yang bisa anda peroleh kalau anda belajar terus-menerus adalah terbukanya kesempatan anda untuk mendapatkan karir atau pekerjaan yang lebih baik. 

Anda seorang penerjemah yang handal. Semua bidang bisa anda terjemahkan dengan baik. Siapa tahu anda ditawari pekerjaan sebagai penerjemah di berbagai perusahaan dengan berbagai jenis usaha. Tidak tertutup kemungkinan anda bisa ditawari pekerjaan bukan sebagai penerjemah, melainkan pekerjaan lain yang memakai bahasa mandarin dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. 

Ilustrasinya begini:

Kalau anda masih tetap menjadi seorang penerjemah buku yang tidak mau belajar lagi dan yang takut untuk mencoba bidang lain, paling banter anda hanya bisa bekerja sama dengan para penerbit buku, karena hanya mereka yang mau memakai jasa anda. Karena pengalaman anda hanyalah menjadi penerjemah buku fiksi. Paham tidak?

Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah belajar itu tidak rugi bagi kita, karena dengan belajar, karir kita bisa terbuka lebih luas, bahkan karir kita bisa berubah loh. Jadi ini juga kesempatan untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Ayo bagi yang ingin merubah nasib, tekun-tekunlah belajar yah !

Oke, apa lagi manfaat dari belajar terus-menerus?

Dengan belajar, anda itu menabung ilmu sebenarnya. Anda bahkan bisa membagikan ilmu anda kepada orang-orang yang baru belajar. Anda bisa pula memulai profesi baru menjadi seorang guru. Anda bisa membagikan ilmu anda kepada siapa saja. Bahkan, kalau anda bisa menulis, anda bisa membuat buku, bila anda ingin berbagi ilmu secara lebih luas. 

Kesimpulannya, anda seorang penerjemah profesional yang sekaligus juga guru dan penulis buku. Berbagi ilmu itu juga penting loh. Karena ciri orang yang sukses itu salah satunya adalah bisa membagikan ilmunya kepada orang banyak. Wow, keren ya!

Ternyata, banyak ya manfaat dari belajar terus-menerus. Makanya, jangan malas untuk terus belajar. Karena semua ini sangatlah worth it bagi kita sebagai seorang penerjemah yang ingin menjadi profesional. 

Selamat belajar, para penerjemah !
 
 
 
Sumber Gambar: https://sogou.com
 
 
********


 

Belajar Mandarin Tentang Makanan

食物
食物
shí wù
Bacanya: se wu
Makanan
Food


Fàn
bacanya: fan
Nasi
Rice

点心
點心
di
ǎn xīn
Bacanya: tien sin
Makanan kecil
Snack

清汤
清湯
qīng tāng
Bacanya: ching thang
Sop bening
Light soup

鸡汤
雞湯
jī tāng
Bacanya: ci thang
Sop ayam
Chicken soup

炒饭 
炒飯
chǎo fàn
Bacanya: chao fan
Nasi goreng
Fried rice

鸡饭
雞飯
jī fàn
Bacanya: ci fan
Nasi ayam
Chicken rice

面包
麵包
miàn bāo
Bacanya: mien pao
Roti
Bread


Miàn
Bacanya: mien
Mi
Noodle


zhōu
Bacanya: cou
Bubur
Porridge

鸡肉面
雞肉麵
jī ròu miàn
Bacanya: ci rou mien
Mi ayam
Chicken noodle

牛肉丸
牛肉丸
niú ròu wán
Bacanya: niu rou wan
Bakso sapi
Beef ball

鸡蛋 
雞蛋
jī dàn
Bacanya: ci tan
Telur ayam
Egg

mǐ
Bacanya: mi
Beras
Rice


cài
Bacanya:chai
Sayur
Vegetables

冰淇淋
冰淇淋
bīng qí lín
Bacanya: ping chi lin
Es krim
Ice Cream

糖果
糖果
táng gu
ǒ
Bacanya: thang kuo
Permen
Candy

Ròu
Bacanya: rou
Daging
Meat

鸡肉
Jī ròu
Bacanya: ci rou
Daging ayam
Chicken meat

牛肉
Niú ròu
Bacanya: niu rou
Daging sapi
Beef

猪肉
Zhū ròu
Bacanya: cu rou
Daging babi
Pork

鱼肉
Yú ròu
Bacanya: yi rou
Daging ikan
Fish meat

豆腐
Dòu fu
Bacanya: tou fu
Tahu
Bean curd atau Tofu

米粉
米粉
Mǐ fěn
Bacanya: mi fen
Bihun
rice flour

冬粉
冬粉
dōng fěn
Bacanya: tung fen
Sohun
Bean Thread

板条
bǎn tiáo
Bacanya: pan thiao
Kwetiau
Flat noodles



Sumber Foto: https://sogou.com  
 
 
 
********

2018-07-25

Belajar Mandarin Tentang Makan dan Minum

Tentang Makan dan Minum:
Talking about Eating and Drinking :

吃饭
吃飯
Chī fàn
Bacanya: che fan
Makan (nasi)
Eating (rice)

喝水
喝水
hē shu
ǐ
Bacanya: he sui
Minum (air)
Drinking (water)

吃饱了
吃飽了
chī b
ǎo le
Bacanya: che pao le
Sudah kenyang
Full stomach

吃过了
吃過了
chī guò le
Bacanya: che kuo le
Sudah makan
already eaten

喝茶
喝茶
hē chá
Bacanya: he cha
Minum teh
Drink tea

喝咖啡
喝咖啡
hē kā fēi
Bacanya: he kha fei
Minum kopi
Drink coffee

吃素
吃素
chī sù
Bacanya: che su
Makan vegetarian
vegetarian

喝汤 
喝湯
hē tāng
Bacanya: he thang
Minum kuah atau makan sop
Drink soup

饿 atau 肚子饿
atau 肚子餓
è atau dù zǐ è
Bacanya: e atau tu ce e
Lapar

Hungry

口渴  
口渴
k
ǒu kě 
Bacanya:khou khe
Haus
Thirsty

斋戒
齋戒
Zhāi jiè
Bacanya: cai cie
Puasa
Fast

开斋
開齋
kāi zhāi
Bacanya: khai cai
Buka puasa
Break the fast

没有胃口
沒有胃口
méi y
ǒu wèi kǒu
Bacanya: mei you wei khou
Tidak nafsu makan
No appetite

好吃 
好吃 
hǎo chī
Bacanya: hao che
Enak
Delicious

美味可口
美味可口
měi wèi kě k
ǒu
Bacanya: mei wei khe khou
Lezat
Delicious

不好吃
不好吃
bù h
ǎo chī
bacanya: pu hao che
Tidak enak
Unappetizing

想吃
想吃
xi
ǎng chī
Bacanya: siang che
Ingin makan
Want to eat


tián
Bacanya: thien
Manis
Sweet

suān
Bacanya: suan
Asam
sour



Bacanya: la
Pedas
Spicy


xián
Bacanya: sien
asin
salty


k
ǔ
Bacanya: khu
Pahit
Bitter



dàn
Bacanya: tan
Hambar
Not salty enough

吃药
吃藥
chī yào
Bacanya: che yao
Minum obat
Taking medicine

好吃
好吃
hào chī
Bacanya: hao che
Suka makan
Like to eat

营养
營養
yíng yǎng
Bacanya: ying yang
Gizi
Nutrition

营养不足 
營養不足
yíng yǎng bù zú
Bacanya: ying yang pu cu
Kurang gizi
Malnutrition


Sumber Foto: https://sogou.com


 
********