Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

2019-09-14

Tahukah Anda Darimana Asal Usul Festival Kue Bulan 中秋节 Dan Sejak Kapan Orang Tionghoa Mulai Makan Kue Bulan

Kue Bulan Atau Moon Cake

Ada 3 buah kisah legenda yang berhubungan dengan Perayaan Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur.

Yang pertama adalah kisah legenda Kaisar Tang Ming Huang berpesiar ke Istana Rembulan. 
 
Ceritanya begini:

Pada pertengahan Musim Gugur, Kaisar Tang Ming Huang atau Tang Xuan Zong dari Dinasti Tang sedang menikmati malam purnama bersama Selir kesayangannya, Yang Gui Hui.

Luo Gong Yuan, seorang Menteri Utamanya yang konon adalah seorang Pendeta Dao () melemparkan sebatang tongkat. Tongkat itu kemudian berubah menjadi sebuah jembatan raksasa berwarna perak. Lalu Luo Gong Yuan menemani Kaisar berpesiar ke Istana Rembulan melalui jembatan tersebut.

Setelah peristiwa ini, di kalangan rakyat muncul kebiasaan menikmati malam purnama pada pertengahan musim gugur (中秋).

Yang kedua adalah kisah legenda Chang E terbang ke bulan. 
 
Legenda ini lebih terkenal dan tersiar secara luas. Ceritanya begini:

Hou Yi (yang dikenal sebagai Ksatria Pemanah Matahari) meminta Pil Hidup Abadi dari tempat Wang Mu Niang Niang. Ia ingin menikmati pil tersebut bersama Isterinya, Chang E agar mereka bisa hidup abadi selamanya.

Akan tetapi, tanpa sepengetahuannya diam-diam Chang E malah menghabiskan pil tersebut sekaligus. Setelah meminum pil tersebut, tubuh Chang E mendadak menjadi ringan dan di luar kendalinya, tubuhnya malah terbang ke bulan.

Semenjak itu, saat bulan lagi purnama, biasanya tepat pada pertengahan musim gugur, di kalangan rakyat akan melakukan perayaan untuk menyembah dan menyembahyangi Chang E (yang kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan).

Yang ketiga, berkenaan dengan waktu dan musim, ada orang yang beranggapan, 中秋 -  Zhong Qiu adalah hari untuk bersembahyang dan menyembahi rembulan.

Pada Zaman Musim Semi – Musim Gugur, di kalangan rakyat sudah ada kebiasaan untuk bersembahyang dan menyembahi rembulan.

Sampai pada Zaman Dinasti Wei – Jin, barulah ada kegiatan menikmati malam purnama.

Karena kegiatan ini berlangsung pada pertengahan musim gugur, maka perayaan ini dinamakan 中秋– Zhong Qiu atau Festival Pertengahan Musim Gugur.

Lalu, sejak kapan orang Tiongkok mulai makan kue bulan?

Di akhir masa Dinasti Yuan, kehidupan rakyat sangat menderita karena banyak pejabat pemerintah yang bejat dan korup.

Pada masa itu, muncul seorang Pahlawan yang bernama Zhang Shi Cheng yang bercita-cita ingin menggulingkan kekuasaan pemerintahan Mongol (Dinasti Yuan).

Zhang Shi Cheng merencanakan pemberontakan terhadap pemerintah Mongol dengan melakukan aksi penggalangan kekuatan rakyat secara diam-diam.

Ia mengajak rakyat untuk memberontak dengan menyelipkan secarik kertas yang bertuliskan pesan-pesan rahasia ke dalam sejumlah kue agar dibaca oleh rakyat.

Kertas itu berbunyi:
 
Bunuh Si Kepang, tumpas Dinasti Yuan, tgl 15 bulan 8, Semua beraksi!
 
Karena orang Mongol mengepang rambutnya, maka mereka di sebut dengan Si Kepang. Kertas itu lalu disebarluaskan lewat kue dari satu orang ke orang lainnya.

Saat 中秋– Zhong Qiu tiba, rakyat mulai merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan memakan kue-kue tersebut. Rakyat melihat tulisan pada kertas di dalam kue-kue tersebut. Maka pecahlah pemberontakan untuk menggulingkan Dinasti Yuan.

Walaupun Zhang Shi Cheng tidak berhasil menjadi Kaisar, karena yang berhasil menjadi Kaisar adalah Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Mingakan tetapi demi mengenang jasa Zhang Shi Cheng, rakyat mengabadikan hari makan kue tersebut sebagai hari makan kue bulan yang disebut juga ‘Festival Kue Bulan.’ Semenjak itu pula, kebiasaan makan kue bulan menjadi sebuah tradisi yang berkembang sampai dengan sekarang.

Ada yang menganggap, bahwa kebiasaan makan kue bulan bukan cuma ada pada masa Dinasti Ming saja.

Pada zaman Dinasti Song, Su Dong Po, Sastrawan terkenal dari Dinasti Song pernah menuliskan sebuah puisi yang berkaitan dengan kue bulan. Cuplikannya seperti ini:
 
Kue kecil seperti bulan, dalamnya renyah dan manis.
 
Kue berbentuk bulat seperti bulan inilah yang dinamakan kue bulan. Dalamnya renyah dan manis, ini menggambarkan isi dari kue bulan tersebut.

Tanggal 15 Agustus itu mengacu pada kalender Tionghoa (Kalender tani atau kalender bulan), maka kalau mengacu pada kalender gregorian (kalender internasional) yang dipakai di dunia sekarang, maka Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur akan jatuh pada minggu kedua bulan September  sampai dengan minggu pertama bulan Oktober.
 
 
Sumber Foto: https://google.com
 
 
********









2019-09-02

Tahukah Anda Darimana Asal Usul Teh Dan Sejak Kapan Orang Tiongkok Mulai Minum Teh

Teh Tiongkok Dan Poci Teh

Teh berasal dari Negeri Tiongkok. Semua orang tahu itu. Sebenarnya lafal kata Tea dalam Bahasa Inggris itu hampir mirip-mirip dengan lafal kata Teh pada zaman Tiongkok Kuno (termasuk lafal dari Bahasa Daerahnya).

Teh berasal dari daerah di sekitar Tiongkok Bagian Tengah, Tiongkok Bagian Tenggara dan Tiongkok Barat Daya. Terutama di kawasan sekitar Yun Nan. Sampai sekarang masih sering ditemukan sejumlah tanaman teh yang umurnya sudah sangat tua.

Pada zaman Dinasti Qin dan Dinasti Han, teh sudah dijadikan sebagai minuman obat. Dari sini kita menjadi tahu, bahwa sejarah Orang Tiongkok minum teh sudah ada 2.000 tahun lebih.

Sampai dengan zaman Dinasti Tang, teh sudah tidak lagi dijadikan sebagai minuman obat, melainkan sudah berubah menjadi bahan minuman yang dinikmati oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Orang Tionghoa mempunyai sebuah peribahasa yang berbunyi:
 
 开门七件事, , , , , , ,
 
Yang bermakna: 
 
7 jenis kebutuhan pokok yang selalu harus ada dalam kehidupan sehari-hari, yakni kayu bakar, beras, minyak, garam, kecap, cuka dan teh.
 
Jadi teh disejajarkan dengan bahan-bahan kebutuhan pokok seperti kayu bakar, beras, minyak dan garam.

Dari sini kita tahu, bahwa betapa berartinya teh bagi masyarakat Tiongkok dan betapa teh memiliki kedudukan yang sangat  penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa.


Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi 
 
 
********