Teknologi pembuatan
kertas di negeri China, sejarahnya sudah lebih dari 2.200 tahun lamanya.
Pada tahun 1933, melalui
penggalian, para ahli arkeologi China berhasil menemukan kertas rami dari zaman
dinasti Han Barat yang berumur 100 tahun sebelum masehi.
Pada tahun 1957,
melalui penggalian juga, para ahli arkeologi juga berhasil menemukan kertas
kuno dari zaman awal dinasti Han Barat yang berumur 200 tahun sebelum masehi di
sebuah tempat bernama Ba Qiao, di sebelah timur kota Xi An, di provinsi Shan
Xi. Kertas ini terbuat dari serat rami yang sudah difermentasi dengan batu
kapur dengan campuran sedikit kain linen tua.
Lalu pada zaman
Dinasti Han Timur (Tahun 105 Masehi), dengan berbekal teknologi pembuatan
kertas dari zaman dinasti Han Barat sebagai dasar, ditambah dengan kulit pohon,
kain tua, dan bahan baku lainnya, akhirnya Cai Lun berhasil membuat semacam kertas
yang berkualitas baik dengan biaya produksi yang murah serta cara pembuatan
yang mudah dan praktis. Teknologi ini dengan cepat sekali tersebar luas.
Pada tahun 300 –
400 Masehi, kertas ini sudah berhasil menggantikan kain sutera dan bilah bambu
sebagai bahan utama untuk penulisan buku di negeri China. Hal ini disebabkan
karena harga sutera yang sangat mahal dan bilah bambu yang tidak praktis dibawa
ke mana-mana.
Di masa pertengahan
sejarah negeri China, kertas sudah berangsur-angsur menyebar sampai ke daerah
Xin Jiang dan sekitarnya, lewat perantara para pedagang yang melalui jalan
darat sekitar tahun 450 masehi. Kemudian menyebar sampai ke Asia Tengah dan
Asia Kecil sekitar tahun 650 masehi. Lalu menyebar lagi sampai ke Arab pada tahun
707 masehi. Selanjutnya menyebar ke Mesir pada tahun 800 masehi. Dan akhirnya
dari Spanyol menyebar sampai ke benua Eropa pada tahun 950 masehi.
Setelah tahun 1150,
barulah satu demi satu negara-negara di eropa memiliki pabrik pembuatan kertas.
Akhirnya pada abad
ke-16, kertas berhasil menggantikan kulit kambing dari tradisi Eropa dan rumput
kertas dari tradisi Mesir sebagai sarana yang amat penting di dalam
menyebarluaskan kebudayaan dan turut mempercepat perkembangan dunia pendidikan
dan kebudayaan.
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
********