Jawaban atas pertanyaan ini adalah belum tentu!
Banyak persepsi keliru di masyarakat kita tentang hal ini. Dikiranya kalau seseorang bisa berbicara dan menulis Mandarin dengan lancar, otomatis orang itu juga bisa menjadi Guru dan Penerjemah Mandarin. Dikiranya kalau menjadi seorang Guru dan Penerjemah itu syaratnya hanya menguasai Bahasa Mandarin saja sudah cukup. Padahal kenyataannya tidaklah begitu. Karena untuk menjadi seorang Guru atau Penerjemah yang baik itu diperlukan karakter dan keahlian khusus, jadi tidak hanya sekedar menguasai mandarin saja sudah cukup. Nah, inilah yang tidak dipahami oleh kita. Lalu apa sajakah karakter dan keahlian khusus itu? Penjelasannya ada di bawah ini.
Guru Mandarin:
Di sini yang kita bahas adalah Skill dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang Guru Mandarin yang baik. Kita tidak membicarakan Guru yang abal-abal. Karena yang abal-abal itu tidak memerlukan keahlian. Jadi Anda harus bisa membedakan hal ini. Lalu karakter dan skill apa sajakah itu?
Menguasai Bahasa Mandarin dengan baik dan lengkap dalam segala aspek:
- Bicara dan Mendengar.
- Membaca dan Menulis.
- Ejaan Pinyin dan Pelafalan.
- Kosa Kata dan Tata Bahasa.
Ke-4 pilar ini harus dia kuasai sepenuhnya. Bukan setengah-setengah, bukan cuma dua, melainkan keempat-empatnya sekaligus. Kalau dia cuma menguasai dua saja, berarti dia belum bisa dibilang menguasai.
Memiliki dan menguasai teknik mengajar yang mumpuni:
Dia harus tahu mulai mengajar dari mana, apa yang harus diajarkan lebih dahulu, apa langkah-langkah yang harus diajarkan, latihan-latihan apa yang harus diberikan, bahan pelajaran apa yang harus dipersiapkan, cara mengajar bagaimana yang efektif agar pelajar cepat mengerti, pendekatan seperti apa yang harus dilakukan terhadap muridnya, bagaimana cara dia membantu muridnya agar bisa belajar dengan baik, dan lain-lain sebagainya.
Kemampuan mengendalikan kelas/pelajar:
Tanpa adanya kemampuan ini, Si Guru akan gagal menyampaikan pelajaran. Pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. Hasil pengajaran juga tidak akan efektif. Proses pengajaran akan berjalan sepihak dan kaku karena interaksi di antara Guru dan Murid tidak berjalan dengan lancar.
Punya karakter dan integritas yang baik:
Seorang Guru tidak hanya seorang pengajar, melainkan juga seorang pendidik. Seorang Guru yang baik harus memiliki integritas, baru dia bisa memperoleh rasa hormat dan respek dari murid-muridnya. Murid-muridnya tidak akan bersikap dan bertingkah-laku sembarangan, kalau Gurunya berintegritas. Kalau muridnya saja tidak respek, bagaimana pelajaran yang disampaikan bisa diterima dengan baik?
Kemampuan menempatkan diri sebagai pendidik, pembimbing, mentor, coach dan Kakak:
Si Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang hangat, harmonis, fun, santai tapi serius, sehingga proses belajar bisa berlangsung dengan baik dan efektif. Untuk hal ini diperlukan pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Guru juga perlu belajar bagaimana caranya agar dia bisa berfungsi sebagai pendidik, pembimbing, mentor, coach atau bahkan sebagai kakak.
Bisa menyesuaikan diri dalam segala situasi dan kondisi:
Kondisi murid tidaklah sama satu sama lainnya. Si Guru harus mampu membaca ini. Kepandaian setiap murid tidaklah sama. Tidak semua murid yang diajar itu pintar. Guru harus bisa mengukur tingkat kepandaian muridnya, agar dia bisa menyesuaikan pelajarannya sedemikian rupa sehingga muridnya bisa menerimanya dengan baik.
Sabar dan ikhlas mengajar dengan hati:
Guru yang baik mutlak memiliki poin ini. Dia harus sabar dalam mengajar. Dia akan menjelaskan dengan sabar setiap pertanyaan yang diajukan oleh muridnya. Dia akan mengulangi pelajaran dengan sabar sampai muridnya benar-benar mengerti, baru dia lanjut lagi. Dia harus bisa mengajar dengan hati. Kalau Guru memiliki poin ini, dia tidak akan mengajar sembarangan.
Menghargai profesinya dan tidak akan melakukan perbuatan yang tercela:
Seorang Guru yang baik yang menghargai profesinya tidak akan pernah melakukan perbuatan yang tercela, yang mencoreng nama baik dan merusak reputasinya. Misalnya: menerima suap, jual beli soal-soal ujian, dsb.
Demikianlah Anda bisa lihat di sini, bahwa tidaklah gampang untuk menjadi seorang Guru yang baik. Jadi adalah tidak mungkin kalau hanya dengan menguasai Mandarin saja, sudah pasti bisa menjadi seorang Guru Mandarin. Mau coba?
Penerjemah Mandarin:
Penerjemah Mandarin:
Sekali lagi yang kita bicarakan di sini bukan penerjemah abal-abal atau penerjemah yang murahan, melainkan penerjemah yang baik dan yang menghargai profesinya.
Karakter dan keahlian khusus yang diperlukan untuk bisa menjadi seorang penerjemah mandarin yang baik adalah:
Penguasaan Bahasa Mandarin yang mumpuni:
Hal ini tidak usah kita bahas lagi karena poin ini sama dengan poin pada Guru Mandarin di atas.
Punya keahlian menulis, mengarang dan mengolah kata yang baik:
Ini adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang penerjemah mandarin tulisan. Keahlian ini memerlukan bakat. Jadi tidak semua orang bisa melakukannya. Hanya yang punya bakat sastra yang bisa melakukannya.
Punya karakter senang belajar:
Ini pun tidak semua orang bisa melakukannya. Sebaliknya, justru orang sekarang kurang suka belajar. Penerjemah yang suka belajar akan lebih cepat maju ketimbang yang malas belajar.
Jadi jelas di sini bahwa adalah tidak gampang menjadi seorang Guru dan Penerjemah Mandarin. Butuh bakat, karakter dan keahlian khusus. Adalah persepsi yang keliru, kalau kita berasumsi bahwa untuk menjadi Guru dan Penerjemah Mandarin hanya dengan menguasai mandarin saja sudah cukup. Kalau tidak percaya, coba Anda tes sendiri. Kalau di rumah Anda punya Papa, Mama, Om, Tante, Engkong, Oma yang bisa Bahasa Mandarin, coba Anda minta mereka mengajar atau menerjemah satu kalimat saja. Bisa tidak coba?
Fakta lain di masyarakat:
Banyak institusi pendidikan, perusahaan lokal dan perusahaan asing, kalau merekrut Guru dan Penerjemah, sangat jarang mereka mencantumkan kriteria seperti poin-poin di atas. Biasanya syarat yang mereka minta hanyalah menguasai Bahasa Mandarin lisan dan tulisan, ijasah HSK, Akta Mengajar dan pengalaman kerja. Malah ada yang mencari mahasiswa semester terakhir dan Fresh Graduate!
Dengan kriteria seperti itu, apakah mereka bisa mendapatkan Guru dan Penerjemah yang bagus? Tentu saja tidak! Kebanyakan mereka tidak berhasil mendapatkannya. Kenapa? Karena untuk mendapatkan kualitas yang terbaik, kriterianya bukan itu sebenarnya! Mereka salah menentukan kriteria.
Ya, itulah fenomena yang ada di masyarakat kita sekarang. Keadaan ini terjadi disebabkan karena banyak orang yang tidak mengerti bagaimana cara untuk menemukan kandidat yang baik. Keadaan ini diperparah lagi dengan syarat mau cari gaji yang paling murah. Hasilnya? Dalam setahun perusahaan-perusahaan tersebut bisa beriklan dengan lowongan yang sama sampai 3 kali! Tapi, mereka tetap tidak bisa menemukan kandidat yang tepat. Kenapa bisa begitu? Karena yang pandai tidaklah murah dan yang murah tidaklah pandai.
Maaf, ini fakta bukan cerita bohong. Tidak percaya? Silahkan Anda amati sendiri di website Jobstreet dan Jobsdb, di sana Anda akan temui banyak perusahaan seperti itu, yang bolak-balik beriklan yang sama, tapi tidak bisa mendapatkan kandidat dengan kriteria yang mereka inginkan.
Yah, ini pengalaman Saya sebagai Guru dan Penerjemah Mandarin. Pengalaman ini Saya tulis untuk meluruskan persepsi yang keliru di masyarakat selama ini. Mudah-mudahan dengan sharing ini banyak pihak bisa ikut terbantu.
Sumber Gambar: https://sogou.com
********
No comments:
Post a Comment